Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2013

Kisah Para “Ronin Pajak” (Sebuah Catatan Awal Tahun)

Banyak blogger yang menuliskan catatan-catatan akhir tahunnya, saya menikmati membaca tulisan-tulisan tersebut, banyak tulisan yang penuh semangat walaupun juga ada yang menulis dengan rasa kecewa. Sebenarnya tahun lalu tak ada capaian yang terlalu istimewa bagi saya, tapi Allah memberikan sebuah anugerah istimewa   dengan bertambahnya seorang putra, pada keluarga kecil kami di bulan April 2013, selebihnya berjalan biasa saja. Pada awal-awal tahun saya sempat mengalami kebuntuan berpikir, rasa frustrasi berada di sistem yang begitu-begitu saja, tapi syukurlah bulan Mei hal itu berlalu. Hal ini dimulai saat mengikuti diklat tenaga penyuluh, diklat itu memberikan begitu banyak hal,salah satunya   ialah membuat keinginan buat menulis tumbuh lagi. Sebenarnya menulis adalah jalan saya menghabiskan waktu ketika kerjaan mulai membosankan dan keluarga jauh dari dekapan, bersyukurlah kalian yang pulang kerja dan langsung bisa menemukan kehangatan rumah. Menjelang akhir tahun, s

Catatan Kecil Tentang Liburan Kemarin

Bagaimana liburanmu? Liburan ini kuawali dengan senyum dua anakku.  Sebuah sms ucapan mat natal kukirim ke beberapa kenalan yang merayakan, “karena kasih melintasi segalanya, selamat natal”, kutulis hal serupa di sebuah group whatsapp, dan sebuah pesan masuk, sebuah ceramah tentang bahaya ucapan natal dan sifatnya sama dengan mengucap dua kalimat syahadat. Ucapan yang panjang itu hanya kujawab dengan kalimat “saya mengikuti   Qurasih Shihab, Dien Syamsuddin, dan KH Abdurrahman Wahid”, lalu dibalasnya bahwa Islam yang benar ialah yang berkiblat di Arab Saudi, bukan di Jawa Timur, pada titik ini saya merasa dia menyerang Nahdatul Ulama yang memang besar di sana, tapi semoga saya salah. Dia juga melanjutkan bahwa dia bersyukur sekarang banyak yang sadar akan itu, dengan bangganya dia mengutarakan kalau bahwa sekarang banyak yang sadar , “lihat tidak ada yang mengucapkan selamat natal di group, kecuali kamu” ujarnya, dan dia memang benar, karena itu saya sedih. Saya langsung

10 Tahun, Sebuah Perjalanan Abdi Negara

Gambar
Farchan Noor Rachman menulis tentang lima tahun perjalanan hidupnya jadi abdi negara, ada senyum ketika membacanya (di sini) , karena ada beberapa kisah yang nyaris sama. Tergelitik perasaan itu kuputuskan buat menulis ini, bukan untuk pamer, mencela, atau mengkritik, hanya sebuah sudut pandang dari perjalanan 10 tahunku di direktorat ini. Saya diterima di Prodip 1 Keuangan STAN tahun 2003 dan tamat juga tahun 2003, kuliah setahun dipadatkan jadi setengah tahun. Jam   setengah delapan pagi sampai dengan jam lima sore mendengar begitu banyak celoteh, kadang sabtu mesti masuk juga, istilah sekarang kami ini jadi generasi kurang piknik. Masuk Prodip 1 STAN bukan mimpiku, tapi kadang perahu mesti mengikuti angin,mengubah haluan demi sesuatu yang lebih aman. Saya sempat kuliah di Fakultas Hukum UNHAS, suatu hal yang saya dambakan sejak SMU, belajar hukum sama seorang ahli hukum sekelas Prof Achmad Ali. Saya masih ingat saat saya diterima di sana, saya berteriak keras seperti seorang

Satu, Dua, Tiga Tahun

Gambar
SATU,DUA,TIGA TAHUN Mari duduk sejenak kekasih Menikmati hujan yang turun ke bumi Menikmati kenangan-kenangan hati Setahun, dua tahun, tiga tahun Waktu memakan usia kita Melahirkan kisah-kisah Ingat saat pertama kukecup bibirmu Lalu kau bilang itu dosa? Itu godaan pertama iblis ke hawa Setahun, dua tahun, tiga tahun Waktu berlalu Rasa kita lalu menjadi ragu Tetapkah cinta yang tertanam ini? Atau hanya takut saling menyakiti Kekasih Setahun, dua tahun, tiga tahun Maaf, aku sudah puas Apakah kau juga? “sudah, mari menikah saja” Kau diam. sumber :alifsitohang,blogspot.com

Tuhan, Agama dan KTP

Gambar
Ya TUHAN Tuhan Tuhan Tuhan Tuhan Tu Han Tu Han Tu Hantu Hantu Hantu Hantu Hantu Hantu HANTU Ay (COMMUNICATION GAP , karya Remy Sylado ) Sejak kapan Tuhan mulai dikenal oleh manusia? banyak versi yang berbeda tentangnya, yang religius percaya bahwa sejak manusia pertama (adam) ada, bagi mereka yang menyukai sejarah akan lebih percaya bahwa tuhan mulai dikenal setelah manusia mulai mencari-cari apa atau siapa yang ada dibalik penciptaan alam semesta, kemudian terhadap sesuatu yang mereka yakin ada namun tak terjangkau oleh pikiran mereka, mereka menyebutnya Tuhan. Tuhan dalam sejarah kemudian dimanfaatkan menjadi stempel para raja atau penguasa, untuk memperkuat posisi mereka, mereka seringkali mengklaim menjadi perwakilan tuhan di dunia, bahkan ada yang secara kelewatan menganggap diri mereka tuhan atau dewa. Tuhan yang menempel pada raja atau penguasa ini menjadi tuhan yang beringas, menjadi tuhan yang ditakuti oleh umat manusia. Setiap pembangk