Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Harapan

Gambar
sumber :ardanradio.com Saya yakin anda punya harapan. Anne Frank seorang wanita kecil berdarah Yahudi menulis sebuah buku harian yang berisi tentang ketakutan dan harapannya, dia hidup di masa di mana Hittler berambisi menjadikan dirinya penguasa dunia, dia kemudian meninggal karena penyakit tifus pada bulan maret 1945 pada camp konsentrasi di Jerman Utara. Kenapa saya menuliskan ini? Kemarin saya menyempatkan diri menonton sebuah film “the fault in our stars” dalam film tersebut ada adegan dimana dua tokoh utama film ini (Hazel dan Augustus) mengunjungi rumah tempat persembuyian Anne Frank dan keluarganya saat di Amsterdam. Anne Frank  secara tidak langsung mengajarkan kedua tokoh ini untuk tidak berpikir tentang penderitaan tapi berpikir tentang kebahagiaan yang masih tersisa, “Di mana ada harapan di situ ada kehidupan” ucap Anne Frank dalam buku diarinya. Hazel dan Augustus sendiri adalah dua orang remaja yang jatuh cinta dan sama-sama menderita kanker yang memastik

Negeri Milik Rakyat

Dalam imajinasiku, ada seorang anak yatim piatu yang begitu lama terkurung, lalu keajaiban zaman membuatnya terlepas, pada awalnya dia tak tahu apa-apa, orang-orang yang mengurungnya masih bisa mengendalikannya, namun tahun berlalu, dia menjadi semakin mengenal apa yang baik untuknya, sang “pengaturnya” mulai panik, dengan alasan ini pesan orang tua sang anak waktu kecil, dia diusulkan kembali dalam kurungan, dan semua pilihannya ditentukan sang wali. ***** Dalam gambaranku,  ada sebuah negara besar, puluhan tahun terkurung dalam genggam mafia, mulai dari mereka yang awalnya baik, pandai berorasi dan meyakinkan rakyat tentang revolusi, namun takluk pada kerling mata dewi-dewi di ranjang, berusaha menyatukan tiap elemen anak bangsa namun akhirnya takluk digantikan mafia yang lainnya. Mafia yang baru, senyumnya gagah nian maklum dia sang jenderal, namun dia mentitahkan dirinya menjadi “Raja” melalui proses demokratis permusyawaratan katanya, sang Raja makin tua, dia tumbang oleh m

Jokowi, Louis Van Gaal dan Anggaran Belanja

Manchester United mengawali musim dengan kepercayaan diri, keberhasilan pencitraan melalui kemenangan-kemenangan laga pramusim menimbulkan kepercayaan yang berlebih, namun ketika musim dimulai secara mengejutkan Manchester United ditaklukan tim yang musim lalu mereka jadikan santapan awal musim, dengan skor telak 4-1, kini mereka menderita kekalahan 1-2 dari Swansea ,secara mengejutkan pula beberapa hari kemudian mereka dilumat MK DONS 4-0 . Menyadari hal itu Luis Van Gaal langsung bereaksi, anggaran belanja pemain langsung digunakannya dengan menggaet Di Maria, tapi apa lacur proses itu butuh waktu, melawan Burnley mereka hanya bisa bermain imbang 0-0, yang membuat manajer Burnley kegirangan, seakan lupa bahwa Manchester United kini adalah tim medioker semata. Luis Van Gaal beraksi lagi , anggaran belanja digunakan untuk meminjam Falcao dari A.S Manaco, dengan biaya peminjaman yang fantatis. Banyak pihak menilai bahwa kekuatan penyerang pada skuat Manchester United sudahlah mum