Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Terlalu Banyak Duka Hari Ini.

Gambar
Pagi ini salah satu grup WA ku penuh ucapan bela sungkawa, ayah seorang kawan berpulang, sebuah kehilangan berat pagi Yosephine Rangan . Saya tidak bisa menggambarkan duka secara sempurna namun saya lalu membayangkan gadis mungil teman kuliah di Prodip STAN itu menangis, senyum ceria yang hilang, suaminya yang memeluknya, dan dikelilingi keluarga yang terisak. Sebuah pedih tak bisa digambarkan secara sempurna, takkan bisa. *** Menjelang siang sebuah grup WA lagi penuh ucapan duka, seorang anak dari kawan waktu mencicipi bangku kuliah di FH-UH meninggal. Sebuah duka lagi. Akbar Junadi , seorang kawan yang saya kenal akrab lebih dari satu dekade berbalut duka yang perih , adakah yang lebih sakit dari menguburkan anak sendiri? Anak lelaki yang diharapkan jadi penerus kebanggaan? Sebuah duka tak bisa digambarkan sempurna. Akbar Junaid dan Hafidz Seperti lelaki pada umumnya dia pintar menyembunyikan duka, saya masih ingat di awal tahun 2000 saat ayahnya meninggal, kami k