Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Dokter, antara Kriminalisasi dan Rasa Takut

Gambar
sumber:tempo.co Hari ini adalah hari bersejarah buat para dokter, akhirnya para dokter yang masuk kuliah dengan biaya mahal itu, yang selalu bangga dengan jaket putih itu, turun ke jalan, mereka mogok, tapi pasien tidak perlu khawatir dalam rilisnya di media Ikatan Dokter Indonesia menjamin mogok dokter ini tidak berlaku bagi beberapa dokter yang berjaga di bagian penting seperti Unit Gawat Darurat, karena sekali lagi menurut Ikatan Dokter Indonesia , para dokter mesti mengutamakan keselamatan pasien sebagaimana Sumpah Dokter. Tema mogok hari ini ialah Aksi Solidaritas dan Tafakur Nasional, penggunaan kata tafakur merupakan hal yang menarik, tafakur berarti merenungkan, menimbang dengan sungguh-sungguh, berarti dalam hal ini Ikatan Dokter Indonesia selain melakukan solidaritas terhadap kolega mereka yang di vonis bersalah oleh Mahkamah Agung, mereka juga mengajak bangsa ini secara nasional untuk menimbang baik-baik putusan itu, jika logika ini yang digunakan maka tindakan

Wawancara Dengan Caleg Dapil 4 Makassar, Desrianto,S.Kep.

Gambar
sumber gambar :Facebook/Desrianto Alhamdulillah, setelah sempat ragu bisa tidak saya dapat wawancara kedua untuk menghilangkan kesan subjektivitas saya dalam menulis blog ini, akhirnya seorang Calon Legislatif yang bertarung pada Dapil 4 Makassar bersedia jua meluangkan waktunya untuk diwawancari via email. Calon Legislatif ini adalah seorang yang menurut saya pribadi sudah tidak asing dengan penderitaan para kaum menengah ke bawah, dia adalah seorang perawat yang kemudian terpanggil terjun ke lumpur politik untuk memperbaiki dunia kesehatan kota ini, berikut wawancara saya dengan Desrianto, S.Kep yang lebih akrab dipanggil Anto oleh teman-teman sepergaulannya. Saya : assalamu alaikum, apa kabar ? Anto : wa’alaikum salam warahmatullahi ta’ala wabarakatu, alhamdulillah saya masih dalam keadaan sehat dan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Saya : usia anda masih muda, jika boleh tahu usia anda sekarang berapa? Anto : usia saya sekarang genap 26 (dua puluh enam

Andai Pajak Secantik Maepa Deapati

Pajak berbeda dengan zakat, zakat adalah perbuatan yang didasari oleh ajaran agama, sesuatu yang sejak kecil telah dikenalkan oleh kedua orang tua kita, dalam hal zakat saja acapkali ada diantara kita yang tak jujur, apalagi soal pajak, sesuatu yang baru kita kenal setelah dewasa. Zakat itu seperti ibu, kita mengenalnya sejak dalam rahim dan buaiannya, tapi kadangkala kita juga masih sering berkata “ah” kepadanya, Pajak itu seperti gadis manis (atau pria tampan) yang menggoda,butuh waktu buat mencintainya. Seorang teman berseloroh susahnya menumbuhkan kesadaran Wajib Pajak tentang pentingnya pajak, hal ini adalah hal yang lumrah, adakah manusia yang rela penghasilannya dipotong? sebagai makhluk duniawi wajar bila seseorang ingin penghasilan yang bersih tanpa potongan ini dan itu. Untuk itu mari melihat pajak dari sudut pandang yang sama, seperti kata Soe Hok Gie “kita berbeda dalam segala kecuali dalam cinta”. Sebuah kisah rakyat di Sulawesi Selatan, bercerita tentan

Kekasihku yang Jatuh Cinta pada Sajak

Kekasihku yang Jatuh Cinta pada Sajak  Ada sepucuk surat yang kuselip di laci mejamu Saat istrahat jam sekolah Ah, kau tak pernah membacanya Lelakimu merobeknya sambil mengejekku di kantin bu ani Hari itu kutulis puisi untukmu Di majalah kampus yang biasa kamu bawa-bawa itu Kamu marah-marah Cintaku picisan katamu Pagi tadi kuseduh kopi untukmu Di sebuah kamar sambil mendengar aan mansyur membaca puisi   “sajak di saat hujan” Ah andai puisimu senakal dan seromantis ini, ujarmu Malam ini, kutulis pesan untukmu Bahkan aan mansyur akan mati kutu karenamu.