Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Dunia Tubby di Kebun Raya Enrekang

Gambar
“perbanyak jalan-jalan kak” itu mention kamerad topiq  kepada saya ketika saya mulai ngeluh soal sunyi di kota ini, maka jalan-jalanlah saya. Tulisan pertama saya tentang Enrekang ialah tentang keindahan menikmati senja dan gunung nona (bisa dibaca disini disini ), nah ditulisan kedua tentang melewati hidup di kota sunyi ini ialah liburan ke kebur raya bogor enrekang. Kebun Raya Enrekang terletak di desa Batu Milea, kecamatan Maiwa, kabupaten Enrekang. Jaraknya sekitar 220 km dari makassar atau lima jam perjalanan, dari kota Enrekang sendiri jaraknya sekitar 30 km. Kebun raya ini baru dimulai pekerjaannya pada tahun 2007. pintu masuk kebun raya enrekang prasasti penanaman pertama di kebun raya Enrekang Saat saya berkunjung kebun raya inipun masih dalam proses pengerjaan, ada beberapa bagian yang lagi dipugar dan diperbaiki, penambahan nama pada tiap-tiap lokasi taman pun baru dikerjakan, ada satu taman yang menarik

Berebut Kue Penerimaan

Gambar
“kata AR saya jangan dicabangkan pak” “harus dicabangkan karena bapak dapat proyeknya di wilayah sini” Itu mungkin dialog langsung/telepon yang biasa kita dengar ketika akhir tahun ketika para AR (Account Representative) saling jegal penerimaan negara yang berhubungan dengan proyek APBD/APBN di wilayah kerjanya. Para kontraktor dari kota “besar” biasanya mendapat proyek di wilayah KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama yang basisnya wajib pajak bendahara, sehingga untuk memenuhi target penerimaan mereka mengambil strategi “pencabangan” yakni wajib pajak dari luar wilayah kerja mereka dicabangkan sehingga penerimaan pajaknya bisa masuk ke wilayah kerja tempat proyek itu terjadi. AR dari KPP Pratama/Madya yang menjadi pusat NPWP tersebut jelas bisa berang karena ini menghilangkan penerimaan yang sudah mereka canangkan menjadi target mereka, Bagi AR dari KPP Pratama tempat proyek terjadi hal ini tidak bisa disalahkan, karena mereka mengejar target yang diberi kantor pusat sehin

Tentang Sederhana

“ Sederhana, sederhana, tak punya apa2 tapi banyak cinta ” Kalimat diatas bukan pidato menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi , tapi lirik lagu Slank diambil dari lagu “seperti para koruptor”. Lagu ini lagu lama tentang hidup itu yang penting sederhana dan bahagia, percuma punya segalanya tapi tidak tenang seperti para koruptor. Saat lagu ini ada tak ada yang ribut soal sederhana, mungkin dianggap angin lalu mungkin pula karena bukan menteri yang menyanyikannya. Sebenarnya jari dan pikiran sudah mau nulis ini sejak minggu lalu, pertanyaan pertama yang muncul di benak saya, ada apa dengan bangsa ini disuruh hidup sederhana saja sampai heboh sekali. Ternyata ada beberapa yang membuat heboh, pertama soal singkong dan kedua soal apakah pejabat dan lingkungannya sudah memberi contoh buat itu. Saya akan mulai membahas soal yang kedua. Menurut saya prinsip dasar soal nasehat,menasehati, perintah dan pemberi perintah sebenarnya sangat sederhana. Jika kita yang memberi perintah maka k