Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Dewasalah Bangsaku

Bangsa ini dirundung duka yang mendalam, dalam minggu ini bangsa yang mayoritas penduduknya adalah seorang muslim, yang semboyannya rahmatanlilaliman, tiba-tiba menjadi bangsa barbar, menolak ada kelompok yang berbeda dari dia. Iya benar dalam pandangan Islam, Ahmadiyah itu kafir, tapi halalkah darah mereka kalian tumpahkan?? Iya mereka mengobok2 ajaran Islam, tapi mestikah kalian mengucap ALLAHU AKBAR dan membantai mereka bagai binatang, aku bahkan ragu kalian shalat lima waktu. Pernah tidak berpikir dari kacamata yang berbeda bagaimana pandangan orang tentang ISLAM sebelum ISLAM menjadi sebesar ini?? Tanya penganut Nasrani, apakah agama ISLAM tidak menghina mereka?? Tahukah kalian kalau menurut mereka YESUS itu anak TUHAN, sedangkan kita menganggapnya NABI, bukankah kita dalam pendangan mereka juga telah menghina mereka dengan menurunkan STANDARISASI YESUS. OKE kalian bilang tapi begitu yang benar, begitu faktanya, tapi apakah begitu yang benar dan begitu faktanya menurut teman2 Nas

Coretan nda jelas

KAMAR MASA REMAJA Kekasihku adalah serakan buku-buku tua Pada kamar masa remaja Cinta-cinta yang tak sempurna Cinta idealis melawan realis Cinta yang mencari cinta KOTA TUA Bagaimana rindu yang tiba-tiba datang Masihkah dia rindu yang terencana Rindu kita akan kota-kota tua Taman dimana cinta ada Taman yang kita buat dalam ilusi Lalu anak-anak kita menambahkan air mancur dalam mimpi Masihkah ada rindu itu kekasih Atau berganti lupa Lalu hadir dunia baru Dimana kau dan dia Bermimpi tentang mobil-mobil terbang Penghematan energy, dan penghijauan Menghapus aku, kau, dan kota tua

nulis puisi-puisi lagi

MENCARIMU Pernah aku ke pulau terpencil berharap menemukanmu pikirku kau berubah jadi penjaga terumbu selepas dari rusukku tapi tak kutemukanmu Lalu aku kegurun terpanas mungkin kamu disitu mencairkan hatimu yg membeku gadis disana bilang kau pernah kesitu Pada seorang teman yang akan ke bulan kutitip lukisan tentangmu mungkin peri usil dibulan menculikmu bukankah mereka cemburu pada binar matamu? Tapi sepulangnya tak dibawanya kau dia bilang tak ada kau lalu kulanjutkan mencarimu Kuputuskan ke gunung-gunung tertinggi mungkin kamu dipuncaknya menjaga kesucianmu lelaki disana pun lagi menunggumu tak juga ada kau Mungkin kamu di kutub? Mendinginkan cemburu yg menguras hatimu, aku kedinginan disana rindu padamu padam aku akhirnya menyerah Kembali ke kota dimana suci dan kotor menjadi coklat dan abu-abu menjadi pilihan aku melihatmu tapi tidak untukku Aku hilang di pulau,digurun,dibulan,di gunung,dikutub biar kini kau yang mencariku KEJAHATAN TERINDAH Adakah kau tahu apa kesalahanmu Jangan