Polio, Baru Satu kok KLB? dan Peran Kita Menyikapinya

Minggu ini para orang tua dikejutkan dengan adanya berita virus Polio ditemukan lagi di Indonesia hal ini merupakan kasus pertama setelah sejah tahun 2014, Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang bebas dari polio.Kementerian Kesehatan langsung menetapkan ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kenapa bisa menjadi kejadian luar biasa, padahal dari pantauan kementerian kesehatan sendiri baru ada 3 (tiga) kasus yang ditemukan di propinsi Aceh.

Virus polio ini bisa menyerang siapa saja, dan sayangnya yang biasanya terkena ialah anak-anak, efek dari virus polio ini dari mulai kelumpuhan hingga kematian, dan berhubung ini adalah kejadian pertama sejak tahun 2014, maka wajar Kementerian Kesehatan langsung mengambil langkah cepat dengan menyatakannya sebagai kejadian luar biasa.

Sebagai orang tua beberapa hal yang perlu kita lakukan terhadap isu ini ialah:

a. pastikan anak anda telah melakukan imunisasi polio. 

Hasil temuan Kementerian Kesehatan bahwa anak-anak yang terkena kasus polio ini tidak memiliki riwayat imunisasi polio. Imunisasi polio sendiri sudah diwajibkan dan diberikan kepada bayi yang sebanyak empat kali pada usia satu,dua, tiga dan empat bulan (Vaksin Polio Tetes) dan sekali vaksin polio suntik pada usia bayi empat bulan. Kementerian kesehatan sendiri mengakui bahwa kembalinya virus polio ini karena turunnya kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi suntik, disinilah peran kita untuk percaya kepada lembaga kesehatan, karena buat anak jangan berani coba-coba dan bertaruh, mereka memiliki masa depan, dan virus polio bisa merusak masa depan mereka.

b. Pahami gejala polio, bersumber dari Kementerian Kesehatan ada tiga jenis gejala polio yakni:

  • Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
  • Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
  • Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun. (sumber kemenkes.go.id)

c. Pahami cara penularan polio

Polio menular dari orang ke orang, dan begitu masuk ke dalam tubuh manusia maka mereka akan masuk ke usus dan kemudian dibuang melalui faeces (kotoran), lalu kemudian menyebar melalui perantara makanan yang dihinggapi lalat atau makanan terkontaminasi langsung dikarenakan kurangnya kita memperhatikan sanitasi dan kebersihan. Cara kita menyikapi ini ialah bagaimana menjadi warga yang peduli pada kebersihan lingkungan kita.  

Polio tidak memiliki obat, dan memiliki dampak kerusakan yang tinggi pada tubuh kita. Penderita polio awalnya tidak akan merasa bahwa dia menjadi penyebar, oleh karena itu mari kita membentengi kembali diri kita dengan kesehatan lingkungan, dan pastikan generasi kita memperoleh vaksin polio. Jangan gegabah dan menjadi manusia tak acuh yang justru menjadi penyebab rusaknya harapan masa depan bangsa ini melalui anak-anak yang sehat.

Salam sehat dan peduli kebersihan lingkungan.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Polio, Baru Satu kok KLB? dan Peran Kita Menyikapinya", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/priyantarno/638032d708a8b5447b0be9a3/polio-baru-satu-kok-klb-dan-peran-kita-menyikapinya

Kreator: Priyantarno Muhammad


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

Puisi : Zeus di Bukit Olympus

sajak Ibu made in Aan Mansyur