Hegemoni Lelaki yang Runtuh

Cara pikir lelaki, dikupas habis dan ditaklukan dalam sebuah web serial “layangan putus”.

Aris menunjukkan bagaimana seorang lelaki yang memiliki kuasa sebagai pemimpin dengan kepercayaan diri yang tinggi berusaha menunjukkan bahwa semua hal bisa dia handle. Keyakinan itu nampak dari analisanya yang sangat masuk akal, dimulai dari dia tidak pernah melakukan kekerasan fisik ke istrinya hingga trauma broken home masa kecil pasangan yang membuatnya yakin bahwa dia bisa menangani dan menyenangkan semua pihak.

Lelaki mungkin benar terlahir dengan kecenderungan ini, kita sebagian besar dibentuk dalam dunia yang patriarki, pikiran-pikiran di mana lelaki adalah pengambil keputusan terbijak dalam urusan rumah tangga, pihak lain walau awalnya tidak akan terima dengan kebijakan tersebut akan sadar pilihan yang diambil oleh dia adalah pilihan yang terbaik.

Aris juga menggambarkan sebagian besar lelaki yang gemar bermain logika, dengan asumsi dasar cinta tidak pernah salah, maka hubungan yang dicipta oleh cinta adalah sebuah hal yang tidak bisa disalahkan sehingga harus dipahami dan diberikan pilihan buat cinta itu hidup. Masalahnya dalam logika , cinta sendiri ialah hal yang absurd yang tidak bisa dimasukkan dalam logika.

Layangan putus menunjukkan bagaimana Wanita mesti bersikap, jika seorang pria menyerang logika, dimana hal itu titik lemahmu, maka kalian Wanita memiliki kemuliaan lain memiliki insting yang kuat yang jika benar-benar digunakan maka akan mendekatkan kalian pada kebenaran. Dalam pertarungan apapun itu jangan terbawa oleh permainan yang diinginkan lawan, tokoh Kinan menunjukkan hal ini dengan sangat baik. Kalian bisa lihatlah sendiri bagaimana ending web serial ini yang membuat kaum Wanita bertempuk tangan Bahagia.

 Pada akhirnya jatuh cinta yang sebenarnya tidak akan pernah menyakiti pihak lain. 

Selamat menikmati dan menyelesaikan web seriesnya bagi yang belum nonton di WeTv



Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

sajak Ibu made in Aan Mansyur

Puisi : Zeus di Bukit Olympus