Ziarah Kubur dan Siapkah Buat Pulang?

Dalam Islam ada beberapa pandangan tentang hukum ziarah kubur, ada sebagian kecil yang beranggapan bahwa ziarah kubur adalah hal yang tidak dibolehkan, sehingga kuburan tidaklah perlu dibuatkan nisan sebagai penanda, hal ini selain didasari oleh beberapa landasan hadist juga dengan ketakutan bahwa kuburan-kuburan tersebut dapat dijadikan lokasi mistis dan malah menjadi tempat bermohon yang pada akhirnya bisa menyekutukan ALLAH. Ketakutan ini didasarkan pada cerita bahwa orang-orang baik yang meninggal kemudian pada akhirnya kuburannya disembah, dalam buku Sejarah Agama-Agama (karya prof Allan Mendes, D.D) memang ada catatan bagaimana manusia menyembah roh-roh leluhur mereka. Terlepas bahwa menurut pemikiran saya hal tersebut untuk masa sekarang ini adalah hal yang terlalu ditakutkan, karena pemikiran manusia telah berkembang, pandangan ini tetap harus dihargai karena bukankah tidak ada yang bisa memastikan masa depan , apalagi mengatur pandangan manusia-manusia di masa yang akan datang.

Tahun 2012 merupakan tahun kelabu bagi saya, tanggal 21 Januari ,Ayah mertua saya berpulang, kemudian tanggal 01 Juli nenek saya yang dekat dengan saya juga mengikuti jalan nasib manusia kembali pulang ke rumah sesungguhnya, sejak tahun itu saya kemudian mulai lagi ritual ziarah kubur, suatu hal yang awalnya saya lakukan jika sekedar ada waktu senggang, sekarang menjadi wajib.

Ziarah kubur bagi saya adalah waktu untuk mengingat bahwa ada orang-orang penting dalam hidup kita yang telah tidak hadir secara fisik namun selama ini memiliki peranan penting  dalam langkah kehidupan kita. Ziarah kubur juga ialah sebuah momen untuk mengingat lagi bahwa kasih sayang ALLAH pernah tercurah melalui tangan-tangan mereka.

Seorang yang saya anggap kakak dan guru bagi saya Muhammad Ruslailang Noermatika  pernah menulis tentang mati adalah sebuah ritual mudik yang sebenarnya, ziarah kubur adalah bagian daripada mengingat kampung kita yang sebenarnya, dan membayangkan bagaimana para teman bermain, sahabat, keluarga kita yang telah pulang kampung terlebih dahulu sedang menikmati indahnya kampung abadi. Namun pertanyaannya sudah siapkan kita buat pulang? bagi saya pribadi masih terlalu jauh dari kesiapan itu, harus banyak menabung bekal untuk pulang dan berharap semoga tidak ada panggilan pulang yang tiba-tiba yang membuat kita balik dalam keadaan belum cukup modal dan memiliki banyak utang.


Ziarah kubur pada akhirnya menurut saya adalah sebuah pengingat, karena seperti kita sadari bahwa yang menakutkan dari kehidupan bukanlah perpisahan tapi dilupakan. Semoga kita selalu berada dalam ingatan.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

sajak Ibu made in Aan Mansyur

Puisi : Zeus di Bukit Olympus