AADC? 2 : Tentang Jatah Mantan yang Kebablasan

Puisi-puisi dalam ADDC2 itu bagus karena dibuat oleh Aan Mansyur, atau karena yang baca seorang Nicholas Saputra, atau jangan-jangan hanya karena yang mendengarnya terlarut dalam suasana baper AADC2?.

Pertanyaan itu ada dibenak saya ketika selesai nonton bersama istri yang sebelumnya ngomel ongomel saat saya bilang katanya ending filmnya  kayak FTV. Karena pertanyaan itu juga saya langsung nyari video “Nic and Mar” di youtube, di video itu Nicholas Saputra sering berbicara seakan berpuisi. Apa sama kerennya saat dia membacakan puisi dalam film AADC2, mirip namun tak sama . akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa puisi itu keren karena yang baca dan yang nulis sama-sama belum menikah (abaikan kesimpulan ini). :)

Dalam AADC2 dikisahkan Cinta pernah mengunjungi Rangga di New York, saat itu mereka menjadi pasangan pemilik dunia pada saat itu, yang lain ngontrak (ok, ini basi!!), namun sepulang dari New York  hubungan keduanya renggang dan berakhir dengan surat berisikan kalimat putus. Ah betapa pengecutnya seorang penyair!!.

Semesta seakan mendukung, Rangga mesti ke Indonesia, penyebabnya adiknya (Sukma) 

mengunjungi di New York dan meminta Rangga menyempatkan diri ke Jogya untuk menemui Ibu. “Ibu rindu mas Rangga” ujarnya.

Rangga yang awalnya enggan akhirnya memutuskan ke Indonesia, dan hal pertama yang dia lakukan ialah mencari Cinta di alamat lamanya, nah pada titik inilah saya berpikir Rangga rindu jatah mantan, mestinya kan bisa langsung ke Jogya?.

Jogya menjadi tempat pertemuan mereka, Rangga meminta waktu buat menjelaskan kenapa hubungan mereka dulu berakhir. Seharian mereka bersama, Cinta pada saat itu sudah menjelaskan bahwa dia memiliki tunangan. Rangga mahfum, mereka bertengkar, baikan, bertengkar, baikan lagi semua terjadai dalam sehari. Rangga sebagai mantan yang cool sudah ikhlas walau tetap menitipkan sebuah puisi yang diberikannya sebagai “hadiah” baikan , namun celakanya semesta mendukung lagi, entah terbawa suasana atau karena ketika dua insan berduaan maka ada setan di antara mereka, Cinta tanpa sadar menggoda api sang mantan. Asa jatah mantan yang siap padam, berkobar lagi.

Cinta menekankan pada dirinya sendiri itu salah, dia sudah tunangan dan itu tak semestinya terjadi. Dia pikir itu salah, Rangga pikir rasa itu masih ada.

Endingnya saya sepakat bahwa mungkin ini agak-agak FTV, tapi not too bad lah. Ini impian jatah mantan yang akhirnya kebablasan.

Btw kalau ada yang nanya kenapa baru ditulis, basi!!. Tenang ini bukan buat mading.