Selamat Ulang Tahun Zidan


“Selamat ulang tahun anakku, Zidan. Maaf bapak tak bisa beri peluk cium, birokrasi ini masih milik para penakut dan penjilat. Cepatlah besar!!”

Hari ini genap setahun usiamu, setahun yang lalu bapakmu ini membatalkan tiket ke manado, hanya karena ingin menemani ibumu melahirkan engkau ke dunia.

Tahukah kamu arti namamu?

Muhammad Zidan Al-Farisi, nama itu sederhana, seperti nama kakakmu Muhammad Zahran Al-Ghiffari yang juga sederhana, bukan bapakmu ini tak punya buku nama-nama bayi terbaik, atau malas mencari ke mbah google, tapi hanya karena bapakmu ini lebih suka hal-hal yang sederhana.

Muhammad, seperti layaknya pengikut jalan agama Islam yang lain,maka tak eloklah rasanya jika bapakmu yang penuh dosa ini tak mencantumkan nama manusia yang menjadi penunjuk jalan menuju kebenaran itu di depan namamu. Zidan sendiri bermakna kemerdekaan sedangkan nama Al-Farisi itu sebenarnya berarti orang persia, namun Al-Farisi dalam namamu itu adalah doa dan harapan sehingga kelak kamu sepintar, selurus dan seberani Salman Al-Farisi sahabat Rasulullah saww. Nama adalah doa, maka makna namamu adalah Pengikut Muhammad yang merdeka (karena) kepintarannya, semoga besarmu kelak kau menjadi orang yang merdeka dengan pikiran-pikiranmu.

Bapakmu ini berdoa, kelak jika kamu dan kakakmu Zahran menjadi pedang bagi diri bapak, menjadi senjata dan menjadi pengingat buat Bapak. Bapak cukup letih berteriak tentang generasi-generasi tua yang bobrok di negeri ini, tugas kalianlah kelak jadi pengingat ketika bapak diberi umur seusia mereka agar tak berlaku bobrok dan merusak bangsa ini.

Selamat ulang tahun pedang keduaku, maaf bapak tak ada disampingmu saat ini dan memeluk tubuhmu yang demam, jalan yang bapak pilih membuat kita tak bisa selalu bersama, tapi bersyukurlah anakku, karena bapak akan selalu mencoba pulang, walau seletih apapun. Hanya untuk melihat tawa kamu dan kakakmu.

Tahu tidak?!, tawa kalian adalah amunisi bagi semangat  bapak yang sudah mulai letih menghadapi birokrat-birokrat yang tak bisa apa-apa tapi makan banyak uang negara.

Cepatlah besar!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

sajak Ibu made in Aan Mansyur

Puisi : Zeus di Bukit Olympus