Sedikit Memori Tentang Opa dan Pung Indo


Zahran, tahun ini Ramadhan yang berat buat bapak dan mamamu, kami kehilangan dua orang yang kami cintai yang masih bersama-sama kami di ramadhan tahun lalu, Opa mu dan Pung Indo (nenek bapak, kamu jg memanggilnya begitu) telah dipanggil kembali sama yang menciptakannya...ALLAH.

Ini hanya sedikit memori tentang mereka, suatu yang kelak bisa kau baca jika Bapakmu ini tiba2 menjadi orang yang terlalu sibuk dan tak punya banyak waktu untuk bercerita kepadamu.

Opamu, dia bapak mertua yang baik Bapak hanya sering berbicara ringan dengannya, tidak berdebat sebagaimana bapak berdebat masalah politik dan agama dengan Mbahmu, tapi sungguh dia orang yang baik.

Dia orang yang tidak ingin mengecewakan orang lain dan selalu ingin membuktikan dirinya masih mampu walau sudah dua kali kena stroke, dia orang yang adil selalu mengingat kapan jadwal kamu mesti ke rumah mbah di antang (yakni kamis sore), dan minggu sore dia sudah menunggumu duduk didekat pintu masuk, begitu kau datang dia akan langsung ke pagar, dan memanggil nita kalau kamu sudah datang dari antang, oia tiap puasa kalau bapak buka puasa disana, dia selalu belikan jalangkote, kamu juga suka jalangkote dan gorengan lain seperti bapak nak.Oia Opamu itu seringkali mengaji sehabis shalat maghrib.

Opamu meninggal 21 Januari 2012 sehari setelah ulang tahun bapak, hari itu hari sabtu, Opamu meninggal dini hari kira2 00.45, mamamu sangat terpukul akan kehilangan ini.

Pung indo, nama panggilan buat nenek bapak, kamu juga memanggilnya Pung Indo nak, terlalu banyak kenangan bapak bersama dia nak, jika Bapak buka puasa di Antang, maka dia selalu sibuk membuatkan bapak ikan palsu (ah bapak lupa nama makanan itu apa, itu ikan bandeng yang dalamnya diremukkan kemudian dimasukkan kembali) dan pisang ijo, dua menu kesukaan Bapak, dan sekarang Ikan Palsu itu tak ada lagi di Ramadhan kali ini
.
Pung Indo adalah orang yang selalu khawatir ketika kamu sakit apalagi jika sampai masuk Rumah Sakit, dia akan selalu bertanya kabarmu ketika ada yang pulang. Dan ketika kamu sembuh atau keluar dari Rumah sakit dia pasti berpuasa sebagai rasa syukur dan seperti Opamu, Pung Indo jg saat jadwalmu buat di Antang, dia akan duduk di depan pintu menunggu kamu datang, Pung Indo orang yang kuat berpuasa hingga dia meninggal tak ada satupun Ramadhan yang dia tinggalkan padahal usianya sudah lanjut, dan dia selalu puasa senin-kamis.

Itu Sekilas tentang mereka nak, mereka melihatmu dengan tersenyum sekarang, jangan buat mereka kecewa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

Puisi : Zeus di Bukit Olympus

sajak Ibu made in Aan Mansyur