(yang) Tak Kupahami Soal BBM

Logika absurd pemerintah soal kenaikan BBM. Setelah gagal menaikkan harga BBM menjadi rp.6000, (thanks kepada mahasiswa dan yang berjuang untuk ini) Pemerintah pada saat itu gagal meyakinkan publik kalau harga BBM mesti dinaikkan, karena data2 yang dimiliki pemerintah menurutku tidak akurat, mereka selalu berasumsi yang memiliki kendaraan adalah kelas menengah, karena data yang mereka buat golongan yang tidak mampu menurut BPS, yg berpenghasilan 180rb perbulan, ajee gila, penghasilan seperti itu bukan tidak mampu tapi fakir, jauh dibawah kasta tidak mampu, contoh sederhana cek dilapangan berapa yang pakai motor, dan penghasilan mereka di bawah 1,5 juta perbulan, itu mestinya kategori tidak mampu, kenapa? karena penghasilan mereka di bawah rata2 penghasilan minimum gaji layak.
Yaris,sumber gambar om google
 Faktor lain yang membuat pemerintah gagal menaikkan BBM, karena mereka tidak bisa menjamin harga sembako, Pak Menteri Hatta Radjasa dan Ketum Demokrat berkoar di media bahwa harga tidak naik, lha padahal harga di pasar2 tradisional sudah mulai naik, bahkan ada yang belum turun sampai sekarang, saya curiga harga yang dilihat Pak Hatta Radjasa dan Pak anas Urbaningrum ini harga pasar tradisional di Singapura :p
(sumber gambar om google)

Lalu tadi pagi saya baca berita ini http://www.tempo.co/read/news/2012/04/26/090399799/Daftar-Mobil-yang-Boleh-Pakai-Premium

 Sekarang pemerintah berencana membatasi BBM Bersubsidi, SAYA TEKANKAN SAYA SEPAKAT ADANYA PEMBATASAN, BBM bersubidi memang tidak layak di nikmati oleh mereka yang hidupnya dalam taraf mampu, penghasilan mampu memang menjadi debatable, tapi kalau kau bisa mencicil mobil 4 juta perbulan, atau DP mobil puluhan juta, lha itu artinya mampu. nah tapi masalahnya adalah caranya, tadi saya sempat baca berita ini dan saya langsung geleng2 kepala :) Lihat tabel itu langsung nyesek, karena mobil2 sekelas Jazz,Yaris, dan Freed yang di pasaran harganya mencapai 185 juta sampai dengan 250 juta, ternyata bisa pakai BBM bersubsidi, padahal hanya orang yang benar2 mampu bisa membeli mobil itu, ambil contoh di Sulawesi Selatan, jika punya uang sekitar 40 juta sudah bisa inden Yaris, dengan cicilan 5 jutaan, mana mungkin orang yang hidup pas-pasan bisa beli ini. Sungguh sebuah logika yang absurd dari pemerintah kita, dan silahkan di cek mobil2 keluaran tahun 90an CC mobil2 tersebut 1500-1800, ambil contoh kijang kapsul itu tahun 98 harga di pasaran hanya "tinggal" 70 jt tapi cc nya 1800, ini bakal terpaksa pakai pertamax, padahal yang pakai jelaslah besar kemungkinan tidak semampu yang tadi bisa beli Yaris, Jazz dan Freed.

Sungguh sebuah logika yang teramat absurd, semestinya pemerintah jika benar2 berniat agar yang menggunakan BBM bersubsidi hanya menengah ke bawah, yah yang mesti jadi patokan bukan cc mobil dong, tapi tahun dan harga mobil tersebut, karena sekarang banyak city car mewah dan mahal cc nya dibawah 1500. Jika pemerintah benar2 menerapkan pembatasan subsidi berdasarkan CC tadi, yah pemerintah jelas kebablasan dan hanya pro terhadap orang kaya dan pengusaha leasing serta dealer mobil.

SEKALI LAGI JIKA PEMERINTAH BENAR BENAR INGIN BERPIHAK KE RAKYAT, SUBSIDI BBM JANGAN HANYA MEMPERHATIKAN CC TAPI JUGA MEMPERHATIKAN HARGA MOBIL DI PASARAN DAN TAHUN PEMBUATAN MOBIL.

Komentar

  1. kodonk... itu mi itu. golongan menengah kesian. habis mi uang bayar cicilan rumah dan modil. klo masih harus membeli pertamax, mati mi ja :(

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

Puisi : Zeus di Bukit Olympus

sajak Ibu made in Aan Mansyur