Kepemimpinan menurut AL-Farabi

Menurut al-farabi dlm teori al-madinah al-fadhilah ada empat kategori negara jahiliyah
1. negara rezim timokrasi rezim yg mengutamakan kehormatan dan kewibawaannya
2. sistem rezim plutokrasi yg mendasarkan kekuasaan atas dasar kekayaan
3. sistem rezim tirani, rezim yg mengutamakan pemimpin tiran melalui militer
4. sistim demokrasi yg mengutamakan mayoritas, walau sistem ini buruk namun lbh baik dari yg 3 sebelumnya.

Dari 4 kategori itu semua di golongkan sebagai sistem jahiliyah dan menurut pendapat saya pribadi saat ini indonesia masuk yg kategori ke-1 dan jls jg yg ke-4 :)

Lalu menurut al-farabi apa yg bukan termasuk pemerintahan yg jahiliyah adalah pemimpin yg dipilih melalui fitrah sosial atau yg kemudian menurut Rousseau pemimpin yg dipilih karena kontrak sosial, pemimpin ini menurut al-farabi wajib memenuhi syarat2 yaitu :
1. memiliki kematangan jiwa dan spiritualitas sbg manusia sempurna yg mampu menangkap isyarat2 ilahi
2. terbukti mempunyai akhlak dan jiwa yg mulia
3. memiliki keunggulan kecerdasan dan representasi imajinatif
4. bersikap bijaksana dlm mengambil dan melaksanakan kebijakan
5. memiliki sisi manajerial yg mudah dipahami rakyatnya
selain 5 kriteria utama ada dua kriteria tambahan menurut al-farabi:
1. mengerti hukum2 dan mampu merevisi sesuai tuntutan zaman
2. mengerti strategi pertahanan negara, demikian kriteria pemimpin menurut al- farabi

Lalu muncul pertanyaan, mana ada pemimpin seperti itu, utamanya kriteria yg pertama mengerti isyarat2 ilahi? jawabannya ada, dlm islam pada umumnya dan khusunya di mazhab syiah khususnya setelah Rasul saw, maka para imam a.s adalah pemimpin2 yg bisa mengerti itu (isyarat ilahi), dalam konsep Islam pemimpin ideal ini adalah pemimpin akhir zaman yakni imam mahdi a.s, jadi dalam pengertian saya berdasarkan konsep Al-Farabi ini, sejak berakhirnya masa Kerasulan Rasulullah S.A.W, dan kekahlifaan 4 sahabat, serta pada masa gaibnya imam ke-12,Imam Mahdi A.S (bagian terakhir ini dianut para pengikut mazhab Ahlul Bayt/syiah), maka dunia ini masuk kembali ke zaman jahiliyah, yang akan berakhir kembali setelah munculnya pemimpin yang ideal yakni Imam Mahdi A.S

Lalu bagaimana dengan di dunia modern sekarang ini kualitas pemimpin itu tidak ditemukan bagaimana solusinya? kembali menurut al-farabi solusinya adl :
1. memilih berada di sistem jahiliyah yg keempat yaitu sistem suara mayoritas yg merupakan terbaik dari yg terburuk, atau pilihan
2. memilih para pemimpin (kumpulan pemimpin) untuk mensinergikan sifat2 pemimpin terpilih,para pemimpin2 itu ada baiknya adl org2 yg mengerti hukum (hakim) dan org2 yg mengerti agama

Manurut saya orang2 ini wajib dipilih karena keilmuan dan dapat dipercaya oleh rakyat, proses pemilihannya tidak melalui Partai Politik, Walau dalam pilihan kedua ini Partai Politik tetap ada , namun keputusan2 politik dan kebijakan pemerintahan harus melalui persetujuan kumpulan para pemimpin2 yg dipilih rakyat, sekilas sistem yg kedua ini mirip dengan sistem waliyatul faqih di iran

Di Indonesia sendiri, sangat sulit untuk mengubah sistem, jadi pilihan kita saat ini hanya pasrah pada sistem jahiliyah yang keempat, yakni demokrasi mayoritas (tirani mayoritas), karena sekali lagi ini pilihan terbaik diantaran terburuk, salah satu cara agar sistem ini tidak terlalu membawa kita masuk kedalam jurang/lorong kejahiliyahan adalah memanfaatkan momentum memilih dengan sebaik2nya jangan pilih wakil2 yg akan menjadi mayoritas di parlemen, untuk kemudian menyengsarakan rakyat.

Demikian kepemimpinan non jahiliyah menurut abu nasir muhammad bin al-farakh al-farabi dlm pemikiran politiknya al-madinah al fadhilah.salam

Komentar

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus
  2. salam kenal insidewinme, allahumma shalli ala sayyidina muhammad wa ali sayyidina muhammad

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

Puisi : Zeus di Bukit Olympus

sajak Ibu made in Aan Mansyur