Dewasalah Bangsaku

Bangsa ini dirundung duka yang mendalam, dalam minggu ini bangsa yang mayoritas penduduknya adalah seorang muslim, yang semboyannya rahmatanlilaliman, tiba-tiba menjadi bangsa barbar, menolak ada kelompok yang berbeda dari dia.
Iya benar dalam pandangan Islam, Ahmadiyah itu kafir, tapi halalkah darah mereka kalian tumpahkan?? Iya mereka mengobok2 ajaran Islam, tapi mestikah kalian mengucap ALLAHU AKBAR dan membantai mereka bagai binatang, aku bahkan ragu kalian shalat lima waktu.

Pernah tidak berpikir dari kacamata yang berbeda bagaimana pandangan orang tentang ISLAM sebelum ISLAM menjadi sebesar ini?? Tanya penganut Nasrani, apakah agama ISLAM tidak menghina mereka?? Tahukah kalian kalau menurut mereka YESUS itu anak TUHAN, sedangkan kita menganggapnya NABI, bukankah kita dalam pendangan mereka juga telah menghina mereka dengan menurunkan STANDARISASI YESUS. OKE kalian bilang tapi begitu yang benar, begitu faktanya, tapi apakah begitu yang benar dan begitu faktanya menurut teman2 Nasrani kita??

Iya benar ada penistaan agama di temanggung, tapi kenapa mesti merusak gereja mereka, apakah yang menistakan agama itu jemaat gereja yang kalian rusak?? TIDAK!!, dia orang luar, apakah dia tidak di hukum?? TIDAK,dia sedang diadili akan dihukum, lalu kenapa kalian marah, apakah kalian sudah sempurna puasanya, zakatnya, pergaulan islaminya, sehingga berhak menjadi hakim buat mereka, sekali lagi aku ragu dengan itu.

Tersinggungkah kalian, jika dikatakan MUSLIM are TERORIST?? Iya kalian tersinggung, kalian menolak di cap demikian hanya karena segelintir orang MUSLIM berbuat teroris, tapi mengapa kalian menghakimi gereja-gereja mereka padahal yang melakukan penistaan hanya satu orang dan itupun bukan jemaat mereka?? Bukankah ini seperti anak2 yang mau menyubit tak mau di cubit.

Dewasalah, tidak usah sok menegakkan kebenaran di muka bumi atas nama agama kalau kita sendiri masih payah dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban agama yang kita anut. BAGIMU AGAMAMU, BAGIKU AGAMAKU, BAGIMU KEYAKINANMU,BAGIKU KEYAKINANKU,BAGIMU KEPERCAYAANMU, BAGIKU KEPERCAYAANKU.TAPI KALIAN TETAP SAUDARA SEBANGSAKU.

Saat sumpah pemuda beikrar berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu INDONESIA, tapi tak bersumpah buat beragama satu,berkeyakinan dan berkepercayaan yang satu, maka itu bukti bahwa pendiri bangsa ini mendukung penuh pluralisme.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

Puisi : Zeus di Bukit Olympus

sajak Ibu made in Aan Mansyur