Para Koruptor Itu masih Berkuasa

Minggu ini di buat miris dengan sebuah kenyataan yang menyakitkan, Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Parepare, dengan santai berucap "itu berkas KP2KP belum di kerja karena tidak ada uangnya". Marah, dendam membakar otakku, begitu tahu aku langsung ngetwit di twitter ku, dan respon yang kudapat pertama ialah dari seniorku "mestikah dishare disini ckckck", aku tidak menyalahkan respon itu, karena seperti yang pernah kutulis perubahan dalam diri DJP di pegang oleh para Pegawai2 yang lulus masuk lewat seleksi S1, bukan yang lewat D1 , karena mental yang berbeda, anak2 STAN dididik dalam lingkup birokrasi, sedangkan anak2 kuliah umum dididik dalam pikiran bebas apa saja, untuk D3 Stan aku pikir peluang mereka fifty2 untuk lakukan perubahan.

Kembali ke kasus tadi, Kepala seksi itu membiarkan berkas-berkas Wajib Pajak tertumpuk. Ada beberapa WP yang sudah mendaftar sejak bulan agustus belum direkam datanya, alasannya yah tadi KP2KP belum nyetor uang. Saya lalu menghubungi KP2KP Sidrap dia setor 2,5 juta dan berkas2 mereka di rekam, uangnya pake dana taktis (dana hasil markup belanja barang), dan diberikan tanpa kuitansi, nah pertama aku tak punya dana taktis, kedua aku tidak mau keluarkan uang tanpa kuitansi.

Sempat ada dilema di otakku, kalau tidak di kasih, kasihan Wajib Pajak berkasnya nda direkam, kalau di kasih, sama saja aku membiarkan para koruptor itu menang lagi. Dan aku memutuskan untuk melawan para koruptor itu, berat memang dan kasihan Wajib Pajak, tapi Wajib Pajak bisa datang dan protes langsung, siapa tahu kebobrokan ini terbuka dengan sendirinya.

masih ada kecewa saat nulis tulisan ini, ternyata gaji yang tinggi karena modernisasi masih tetap membuat mereka rakus :)

Anakku kelak, kamu berdiri didepan melawan mereka para koruptor yang tetap berkuasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

sajak Ibu made in Aan Mansyur

Puisi : Zeus di Bukit Olympus