Selamat Jalan Sahabat (buat Moh.Amri)


kacau, sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam pikiranku walau itu sekejap, kalau tiba2 ada berita seorang teman meninggal dalam kecelakaan pesawat di Nabire,setelah membawa bahan bantuan buat pengungsi wasior, jiwaku tiba2 histeris, ada tangis.

Sobat, kau tak akan pernah membaca tulisan ini, saat ini ku tulis kau lagi tenang berbaring di TMP Polobangkeng,takalar dan aku menulis ini di pinrang. ada kenangan yang terus terlintas dalam benakku.

Kau adalah teman2 pertama yang kukenal di FH-UH, gara2 si gila ayat itu yang menyatukan kita2 dalam kegilaannya, dulu semester satu kita selalu jalan rame2 ke dojo prof AA,nongkrong rame2 di mesjid nunggu kuliah sore atau bolos rame2 hehehe. masih teringat wajah lugumu kini sahabat.

Apa yang kuingat darimu, lama kita tak berjumpa, aku ingat kejadian2 lucu saat kamu jatuh cinta pada seorang teman di Fakultas, kita siang2 bolos kuliah cari rumahnya, hanya karena takut kedapatan sama dia, atau malam minggu saat apel ke rumahnya, dan kamu masih nda pede, aku harus menemanimu terus nongkrong di rumah akkal (yang tidak jauh dari situ), kau ingat tidak saat si ayat gila itu pura2 menjadi kamu di telepon hanya untuk nyatakan cintamu?? :)

sahabat, ingat tidak malam2 kamu biasa nginap dirumah, kamu yang takut akan gelap, kami yang mengerjaimu hingga kamu bangun dan teriak karena lampu padam :), atau ketika kamu makan banyak tapi anehnya nda gemuk2.

Sahabat, kenangan itu terlintas jelas, caramu tersenyum caramu berjalan, aku membayangkan kamu dengan baju seragam itu, dimana kita biasa bertemu di penjual nasi goreng belakang kantor walikota saat aku masih magang di KPPBB Makassar.

Sahabat, kini kau pergi dengan sebuah bakti pada kemanusiaan, kematian yang perih apalagi bagi anakmu kelak (Muhamamd Fahri Ihsan), tapi diantara semua perih dan sedih ini sahabat, jujur kami iri dan bangga padamu, kamu adalah SANG PAHLAWAN, masuk dalam sejarah bangsa ini, anakmu akan bangga dengar cerita ayahnya nanti :)

Sahabat, salamku buat Gie dan Chairil Anwar, aku yakin kamu bertemu mereka, karena kamu sama dengan mereka pemuda2 yang layak buat dikenang bangsa ini.

Selamat Jalan Sahabat, sampai ketemu kelak, aku janji kita akan bercerita tentang bidadari2 sama seperti yang biasa kita bahas di kamarku.

SELAMAT JALAN SOBAT

sumber gambar : Muhammad Syahlan "gomes" aris

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

sajak Ibu made in Aan Mansyur

Puisi : Zeus di Bukit Olympus