Test Keperawanan


Akhir-akhir ini beberapa media ada yang me,beritakan tentang test keperawanan,saya sendiri sempat kaget mendengarnya,ide gila dari mana lagi ini, tapi setelah mendengar penjelasan dari anggota DPRD jambi lewat sebuah wawancara, saya sedikit mengerti jalan pemikirannya, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya.

Pertama perlu dicatat bahwa ini bukan ide DPRD jambi tapi baru sebatas oknum DPRD jambi, ide ini dilandasi karena pergaulan bebas yang kian marak dikalangan remaja kita.

Kedua test keperawanan ini bukanlah test fisik, tapi lebih kepada psikotest tentang sejauh mana pergaulan mereka selama ini, hasil test ini juga sebenanrnya mengandung test tentang kepribadian remaja yang bersangkutan.Hasil test ini tertutup bahkan tidak diberitahukan kepada orang tua/wali remaja tersebut apabila yang bersangkutan tidak ingin hasil test ini ketahuan.

Melalui hasil test ini, sekolah berusaha mendekati para murid tersebut menjadi teman mereka, tempat berbagi, karena remaja sangat mudah depresi dan sangat membutuhkan tempat berbagi.

Perlu diingat bahwa keperawanan hilang bisa juga karena aktivitas, disamping itu karena hubungan suka sama suka, namun bisa juga terjadi karena pemerkosaan, bahkan mungkin ada yang tertekan karena di tipu mantan :)

tekanan-tekanan semacam itu membutuhkan tempat berbagi yang dapat menyelesaikan masalah, bagi remaja mau ngomong ke orang tua mungkin takut, ngomong ke sahabat, sama saja kurang pengalaman, maka jalan yang bisa efektif adalah ke guru konsulingnya, selain bisa jadi tempat curhat juga punya solusi.

Saya pikir pemikiran seperti ini demi kebaikan bersama, tidak lah elok kita menghina pemikiran yang bertujuan baik dengan menggagapnya tidak masuk akal dan bodoh sebelum lebih memahaminya secara lanjut

(seperti biasa gambar hasil googling)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

sajak Ibu made in Aan Mansyur

Puisi : Zeus di Bukit Olympus