Pembuktian Terbalik (new version)
Mungkin sekarang mestinya yang saya bahas tentang piala dunia, apalagi babak final sudah di depan mata, tapi saya jadi malas membahasnya sejak inggris terjungkal secara kontroversial, dan argentina dan brazil secara mengejutkan kalah, saya pikir tidak ada lagi piala dunia..Piala dunia menjadi kurang menarik :)
Kembali ke Tema, Pembuktian terbalik di negara ini menjadi sesuatu yang tabu karena terbentur pada senjata andalan "praduga tak bersalah". jadinya sebusuk apapun suatu kejahatan tetap saja praduga tak bersalah.
Ada tidak yang perhatikan kasus GAYUS,kasus ini terlihat terang bederang, mungkin karena yang kena "pelaku" menengah kebawah tapi lihat yang terjadi pada GAYUS. PErtama Gayus dijerat, karena uang "tidak jelas" yang dia miliki sebanyak (kurang lebih) 28M, tapi pemerintah dan penegak hukum seperti kesetanan menyerang GAYUS, jadinya di temukannlan "harta" lainnya dalam bentuk "branka" (kotak deposit) sebanyak (kurang lebih) 74 M, padahal kan yg diusut harusnya yang 28 M saja, tapi pemerintah dan pihak menegak hukum berani memeriksa semua keganjilan yang ditemukan dalam kehidupan mewah GAYUS.
Pertanyaannya, kenapa hanya pada kasus GAYUS???
Menurut saya, jika seseorang kedapatan secara nyata telah melakukan korupsi, maka "praduga tak bersalah" terhadap dirinya di hapus, dan penegak hukum berhak mempertanyakan dari mana harta kekayaannnya selama ini, jika dia tidak bisa membuktikkannya, maka semua harta kekayaannya di sita olh negara dan untuk kesejahteraan rakyat.
Lihat saja kasus korupsi yang menjerat pejabat hukumannya 3-6 tahun, terus dendanya ratusan juta, padahal yang dia korupsi lebih banyak dari itu.
Pertanyaannya, berani tidak bangsa ini untuk melakukan hal itu, menyelidiki dan membuktikkan tiap harta yang di miliki para koruptor itu, apakah harta dari usahanya atau "usaha" lainnya??, pembuktiannya gampang, bisa lewat pelapotan SPT tahunannya, jika SPT tahunannya palsu kenakan denda pajak dan pidana pajak. Ujung2 nya lebih banyak uang ke kas negara untuk kesejahteraan rakyat.
Bangsa ini punya begitu banyak peraturan, namun tak ada yang berani menerapkannya dengan tegas!!
Kembali ke Tema, Pembuktian terbalik di negara ini menjadi sesuatu yang tabu karena terbentur pada senjata andalan "praduga tak bersalah". jadinya sebusuk apapun suatu kejahatan tetap saja praduga tak bersalah.
Ada tidak yang perhatikan kasus GAYUS,kasus ini terlihat terang bederang, mungkin karena yang kena "pelaku" menengah kebawah tapi lihat yang terjadi pada GAYUS. PErtama Gayus dijerat, karena uang "tidak jelas" yang dia miliki sebanyak (kurang lebih) 28M, tapi pemerintah dan penegak hukum seperti kesetanan menyerang GAYUS, jadinya di temukannlan "harta" lainnya dalam bentuk "branka" (kotak deposit) sebanyak (kurang lebih) 74 M, padahal kan yg diusut harusnya yang 28 M saja, tapi pemerintah dan pihak menegak hukum berani memeriksa semua keganjilan yang ditemukan dalam kehidupan mewah GAYUS.
Pertanyaannya, kenapa hanya pada kasus GAYUS???
Menurut saya, jika seseorang kedapatan secara nyata telah melakukan korupsi, maka "praduga tak bersalah" terhadap dirinya di hapus, dan penegak hukum berhak mempertanyakan dari mana harta kekayaannnya selama ini, jika dia tidak bisa membuktikkannya, maka semua harta kekayaannya di sita olh negara dan untuk kesejahteraan rakyat.
Lihat saja kasus korupsi yang menjerat pejabat hukumannya 3-6 tahun, terus dendanya ratusan juta, padahal yang dia korupsi lebih banyak dari itu.
Pertanyaannya, berani tidak bangsa ini untuk melakukan hal itu, menyelidiki dan membuktikkan tiap harta yang di miliki para koruptor itu, apakah harta dari usahanya atau "usaha" lainnya??, pembuktiannya gampang, bisa lewat pelapotan SPT tahunannya, jika SPT tahunannya palsu kenakan denda pajak dan pidana pajak. Ujung2 nya lebih banyak uang ke kas negara untuk kesejahteraan rakyat.
Bangsa ini punya begitu banyak peraturan, namun tak ada yang berani menerapkannya dengan tegas!!
Komentar
Posting Komentar