REVOLUSI BIRU DJP (sebuah gagasan nakal)

Bukan kata reformasi, tapi revolusi karena hijrah itu harus sepenuh hati, langkah yang setengah setengah justru menjadi malapetaka, reformasi pajak adalah contoh, saya tidak mau menyatakan reformasi pajak gagal (takut kena sanksi hehehe), tapi reformasi ini telah membuang waktu dan berjalan kurang efektif)
Direktorat Jenderal Pajak (selanjutnya di singkat DJP), telah melakukan reformasi yang berpengaruh besar pada karakter pegawainya, tapi semua itu hanya pada awal mulanya, sekarang dimana2 terungkap bahwa ada lubang besar dalam sistem ini, lubang besar yang dimanfaatkan oleh orang2 pajak yang bemental masa lalu.FAKTA: susah meperbaiki moral, apalagi jika itu sudah puluhan tahun!! Dan kenaikan gaji bukan jalannya, tapi mesti dibarengi sanksi tegas!!
Berikut ada gagasan revolusi biru buat DJP yakni uji integritas para pegawai DJP, bagaimana cara pengujiannya??
1. Manfaatkan hasil mapping sebelum modern (dulu ada mapping pegawai yang sampai sekarang tidak kelihatan gunanya, semoga bukan penghambur2an anggaran)
2. Periksa kekayaan tiap mantan kepala Karikpa, KPP, KPPBB dan Kanwil sebelum modern yang sekarang masih aktif menjabat, jika ada harta “hibah” yang bukan dari saudara sedarah atau semenda maka yang bersangkutan wajar di ragukan untuk memliki integritas memimpin dalam tubuh DJP, saya sependapat dengan teori Jose Rizal bahwa tidak mungkin membersihkan yang kotor dengan sapu kotor 
3. Tes kemampuan dan kepatutan kepada para pejabat eselon dalam lingkungan DJP apakah mereka punya kemampuan menduduki jabatan tersebut, bukan rahasia lagi pada zaman dulu banyak pejabat yang naik pangkat gara2 loby dan kedekatan dengan pihak tertentu.Jika ada yang gagal maka solusinya adalah di copot dari jabatannya, atau “dirumahkan” karena rakyat tidak akan ikhlas memberikan gaji tinggi kepada orang2 yang tidak mampu bekerja!!
4. Untuk mencegah adanya akar baru maka tiap pegawai tidak boleh menempati posisi yang sama lebih dari 2 (dua) tahun, ini akan mengurangi kejenuhan pegawai dan mencegah pegawai “nakal” membuat sarang dan akar baru.
5. Ujian integritas ini mesti dilakukan oleh pihak ketiga yang independent, bisa mengambil ahli2 dari universitas ternama di Indonesia.

Hanya sebuah gagasan nakal, tinggal keberanian pihak2 yang berwenang berani tidak!!!
Salam revolusi biru (karena biru warna logo DJP dan warna almamater STAN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kontra post, sebuah teori pembukuan usang

Puisi : Zeus di Bukit Olympus

sajak Ibu made in Aan Mansyur