BCL dan reformasi birokrasi yang "ngesot"

Aku baru saja “meledak” dan yang kena “ledakan” ku ini adalah Kasubag Umum si BCL itu. Sejak semalam dia sudah buat jengkel, dan tadi kucluk-kucluk minta data lagi secepatnya, pertamanya sich aku sanggupin, dengan kata2 saya usahakan, tapi pas dah sopan begitu eh dia nya malah lanjut ngomel dan sok kuasa tentang absen bulan desember. Aku bilang itu rekap absen dah saya kirim dan Edi yang terima, dia bilang tidak ada dan cara buat laporan ku salah kenapa perminggu, aku langsung protes, saya tidak pernah buat laporan mingguan yang ada selalu laporan absen bulanan, karena di SOP begitu. Dan saya balik menyalahkan system administrasi nya yang salah, kok bisa berkas yang jelas2 sudah dikirim di sana tidak diarsipkan dengan baik!!!

Suaraku meninggi, dan si BCL menutup teleponnya.

Jujur agak takut juga, jangan sampai masalah ini berlanjut dan aku dikenakan sanksi oleh si Bonar Gila, tapi nevermind lah, aku berusaha tidak takut kepada siapapun, dan menolak tunduk pada orang2 yang tidak sewajarnya berada pada posisi itu!!! Karena aku adalah bagian nurani masa kini yang menolak terjajah oleh mereka yang memanfaatkan celah pada system birokrasi yang belum sempurna ini!!!

Reformasi birokrasi kita akan tetap selalu gagal,jika rasa mengasihani kita terhadap orang2 yang tidak mampu itu dipelihara, jika mereka tidak mampu menduduki jabatan tersebut, pindahkan, kalau perlu diturunkan, jika memang dia tidak bisa kerja dipensiun dinikan saja, daripada dipelihara dan menjadi beban di system birokrasi kita, dan membebani anggaran Negara!!!

Lakukan fit dan proper test terhadap setiap orang yang telah menduduki jabatan tertentu, kalau perlu test IQ, apakah mereka memang layak buat jabatan tersebut, atau karena kita kasihan kepada mereka karena mereka telah mengabdi lama jadi mesti diberi jabatan?!!!.
JIka ini kita pertahankan Indonesia masih “ngesot” menuju perubahan!!!