Manusia sebagai Manusia
Waktu
kecil seusai maghrib jika bapak pulang lebih cepat dari kantor maka dia akan
mengajak kami ke teras dan bercerita tentang hal apa saja, dari dongeng hingga
kisah para nabi salah satu yang saya ingat ialah tentang Abunawas. Suatu hari
Abunawas datang memenuhi undangan sebuah
perjamuan makan dengan pakai ala kadarnya. Dia dilarang masuk sama penjaga
rumah, lalu dia pulang mengganti bajunya barulah dia dizinkan masuk, sesampai
di dalam diambilnya semua makanan dan ditumpahkan ke bajunya “makan ini semua
duhai baju, undangan ini untukmu bukan untukku”.
***
Memandang
manusia sebagai manusia, ialah konsep utuh menjadi seorang manusia yang
beragama (dalam pandangan saya konsep utuh menjadi muslim). Seorang manusia
tidaklah layak kita pertanyakan kemampuannya, hanya karena baju yang dia pilih.
Saya percaya diberikannya akal kepada manusia ialah untuk mencari kebenaran, jelas
kebenaran itu mesti ditunjang dengan hati nurani, dan hati nurani yang bersih
tidak akan pernah mau menilai seseorang (sekali lagi) karena bajunya. Bagaimana
kita bisa menemukan kebenaran jika belum mendalami atau (setidaknya)
mengenalnya secara langsung tapi kita sudah langsung memvonis itu salah, itu
buruk, itu kafir.
Manusia
adalah makhluk terbaik di muka bumi, Allah tak mungkin salah menciptakan kita
di muka bumi, selama manusia berpegang pada prinsip toleransi dengan kaidah
memandang manusia sebagai manusia tadi maka saya yakin radikalisme akan hilang
dari indonesia. Lalu apa contoh perbuatan kita yang tidak memandang manusia
sebagai manusia? Ada beberapa hal sederhana yang sering kita lakukan yang tidak
memandang manusia sebagai manusia, seperti kita sibuk membuat sumbangan buat
saudara kita seagama, tapi ketika menimpa pihak lain kita menjadi bisu. Kita
berbicara soal pelanggaran HAM di Gaza, namun bisu terhadap pengusiran warga
Ahmadiyah dan Syiah oleh mayoritas,
seorang teman berkata itu lain cerita.Saya justru bertanya bedanya di mana?,
penduduk Gaza kehilangan tempat tinggalnya, begitu pun warga Ahmadiyah dan
Syiah. Di Gaza mereka berperang demi kemerdekaan (dan beberapa versi fanatik
membawa-bawa agama), warga Ahmadiyah dan Syiah juga berjuang demi hak “merdeka”
mereka sebagai warga negara dan memperjuangkan keyakinan mereka. Saya pikir
negara kita bukanlah negara agama , bukan pula negara hanya dengan 5-6 agama,
negara kita dalam konsep founding father
kita adalah negara beragama, yang lebih kepada makna bahwa tiap warga negara
hendaknya memiliki (memegang) sebuah kepercayaan atau keyakinan tertentu dalam
kehidupan bernegara, karena saya percaya tidak ada kepercayaan atau keyakinan
pada masa sekarang ini yang bertujuan buruk, sebuah baik dengan jalannya
masing-masing, mungkin karena kekurangpahaman kita dalam memandang manusia
sebagai manusia sehingga kita gagal mengenali mereka.
Setelah
memandang manusia lepas dari bajunya, lalu bagaimana kita memandang manusia
dengan perbuatan, khususnya perbuatan buruknya? Hal ini agak menarik buat
dibahas akhir-akhir ini, khususnya pasca pengumuman kabinet. Ibu Susi (begitu
dia ingin dipanggil, karena namanya susi bukan menteri,ujarnya) menjadi sosok
kontroversial karena gaya hidupnya yang menurut sebagian dari kita adalah
buruk, bahkan bu Susi sendiri secara tersirat mengakui itu dengan menyarankan
wartawan agar yang difokus adalah langkah-langkah kinerjanya, soal merokok dan
sebagainya jangan dimuat karena bukan contoh yang baik, bahkan dia pun tidak
bangga keluar dari sekolah, dan berharap seorang anaknya bisa menyelesaikan
sekolahnya ( sila simak wawancara bu Susi dengan Kick Andy dan Rhenald Kasali).
Keburukan
dalam pandangan saya ada dua hal, keburukan yang menganggu masyarakat dalam hal
ini membahayakan tata kehidupan maka dia mesti dihukum oleh negara, dan
keburukan yang bersifat personal semata yang menjadi tanggung jawab individu ke
Tuhannya. Dalam agama yang saya anut pun demikian, saya ambil contoh soal zina ,
dalam agama saya zina hukumannya bisa rajam dan bisa didera tergantung status
pelaku namun pembuktiannya menjadi sulit karena harus ada empat orang saksi
yang adil yang melihat dengan matanya, jika kurang dari itu maka diamlah, atau
pengadu akan didera 80 kali. Dari sisi ini ada beberapa hal menarik, pertama perbuatan
itu buruk, namun efeknya hanya kepada pelaku, efeknya menjadi membahayakan
masyarakat jika dilihat oleh orang banyak (empat orang) dan untuk mencegah rusaknya
tata masyarakat maka pelaku harus dihukum, namun jika jumlah saksi dibawah itu
maka diamlah, karena gonjang-ganjing keburukan yang kau cerita akan meresahkan
tata masyarakat maka kau akan dihukum. Dari sudut ini nampak jelas keburukan
yang berakibat kepada masyarakatlah yang dihukum,sedangkan keburukan personal
menjadi tanggung jawab personal.
Dalam
agama lain (kristen) seingatku ada kisah tentang, Jesus a.s menantang orang-orang yang tak pernah berbuat
buruklah yang bisa menghukum seorang wanita yang dituduh berzina, hal ini
menegaskan kembali bahwa dalam menghukum keburukan personal hanya Allah yang
berhak.
Memandang
manusia sebagai manusia pada akhirnya adalah sebuah jalan menuju toleransi yang
sempurna, dan jika kemudian manusia membuat keburukan, mari bersama lihat
keburukan tersebut jika keburukan itu berakibat buruk pada tatanan masyarakat
secara langsung, seperti membunuh, korupsi, mencuri, menyebar gambar porno,
maka mari kita lawan keburukannya. Hukuman atas perbuatan bukan ke manusianya,
dan jika keburukan itu efeknya pada dirinya misal kita percaya merokok itu buruk
tapi dia tetap merokok yah itu haknya kita tidak bisa menghakiminya lalu
menolak dan tidak mengakui keberhasilan dan hasil kinerjanya.
Teman
saya yang lain setelah membaca tulisan ini mungkin akan berguman “ah ngomongnya
tidak usah ketinggian, kalau belum shalat 5 waktu di mesjid”, mungkin dia benar
namun mungkin pula dia lupa tentang begitu banyak dalil tentang kewajiban
menyampaikan hal-hal yang kita anggap baik. Memandang manusia sebagai manusia
adalah hal yang baik, menghargai kepercayaan dan keyakinan orang lain adalah
hal yang baik, toleransi adalah hal yang baik.
Ah
apalah saya ini, pandangan saya ini bisa saja salah.
Terimakasih kontennya bermanfaat
BalasHapusskrrh