pagi2 tadi Aan Mansyur lewat tweet nya mempersilahkan yang ingin mention dia buat minta sajak ibunya, so berhubung aku suka puisi, dan dialah adalah salah satu penyair terbaik indonesia yang asal makassar, jadi aku minta dan di kirim via email, saya copas saja ke blog ini karena saya belum sempat baca lagi sibuk tutup buku kas :) Safinah* 1. kau memasang langkah di kakiku. kau memasang ayun di tanganku. agar aku menjauh dan merindukanmu. kau juga menyimpan sesuatu di dalam waktu, aku tak tahu apa itu. karenanya aku terus tumbuh menuju semakin dekat ke masa kecilku, semakin kembali ke bukit-dadamu, semakin kembali ke lembah-rahimmu. 2. dari berangkat langit mengikutiku penuh lubang seperti jaring nelayan selalu luput menangkap seekor ikan. begitulah yang aku pikirkan di sini, di kejauhan yang hiruk oleh sepi ini. dan di dalam mataku yang terluka selalu aku saksikan matamu terbuka menampung seluruh langit yang nila langit yang jauh dari musim hujan langit yang meminta kita tiduran di pad...
Pernah dengar tentang sistem pembukuan kontra post..iya sistem pembukuan apabila terjadi kesalahan perhitungan atau kesalahan tulis maka diperbaiki dengan cara menuliskan selisih/beda angkanya ke kolom lainnya (kalo debet maka selisihnya dikreditkan, begitu pula sebaliknya). Teori ini dibuat dengan dalam zaman pembukuan hanya mengenal pencatatan di buku, tidak ada sama sekali computer saat ide kontra post ini dirumuskan, sekarang dengan adanya computer apakah teori ini masih layak? Menurutku teori ini sudah tidak layak namun masih bisa digunakan. Dengan adanya sistem computer maka kita tidak perlu melakukan kontra post cukup mengedit saja (ini jika kita berpikir jangka pendeknya), jika ini disinyalir mempermudah manipulasi data, saya secara pribadi menganggapnya sebagai hal yang absurd, kenapa demikian karena jika dilakukan pemeriksaan yang diperiksa bagi seorang bendahara iyalah apakah pembukuan yang dia buat memiliki bukti2 formal dan fisik yang mendukung dan apakah sesuai dengan a...
Menunggu Detak Detik Degup Hembus nafas yang berburu Waktu tak membatu Februari 2014 Zeus di B ukit O lympus Mari duduk di bawah pohon yang tak rindang Di kaki bukit pada setapak tak lapang Menikmati kopi, teh serta panganan Di atas bukit Duduk dewa-dewi Tongkat nasib dalam genggamnya Rakyat tani jalan tertatih Dewa dewi hanya sudi mendengar puji Keluh kesah datangkan angkara Bersiaplah tombak nasib dilempar sudah Dhuaaaarrrrrrrrrrrrr Rakyat tani kecewa sudah Malam tiba Dalam gelap mainkan nada Suara genderang Terdengar Sumbang Dewa-dewi terhinakah anda? Februari 2014
Komentar
Posting Komentar