Biarkan Mereka Menjadi Anak-anak
sumber gambar:tribunnews |
Minggu, 22 September 2013. Di Makassar sudah hampir
dini hari, tapi ketegangan jelas meliputi mereka yang masih terjaga melihat
partai final AFF U-19, Indonesia Vs Vietnam, tak terbayang bagi saya bagaimana
tegangnya mereka yang ada di Stadion Gelora Delta Sidoarjo saat itu.
Drama
tendangan penalty, saya memilih mengganti saluran TV, ke partai Manchester City
Vs Manchester United, tiap giliran penendang indonesia mulai saat Evan Dimas
gagal mengeksekusi penalty, takut kejadian menyakitkan adu penalti saat U-16
Indonesia vs U-16 Malaysia terulang. Saya baru tidak memidahkan saluran ketika
Ilham Udin mengambil tendangan penalty, dan “jebreeet”¹, Indonesia menang, Indonesia Juara, setelah 22 tahun
lamanya.
Esok
pagi wajah-wajah ceria terlihat di jalan, bahkan wajah para pecinta Manchester
United pun tak terlihat sedih walau semalam mereka baru dihabisi 4-1 , ups .Seperti
biasa media mulai mengerubuti para pemain, para politikus yang nyamar dalam
baju sporty berusaha mencuri panggung, bukan hal yang aneh
di republik ini.
Sontak
para punggawa U-19 ini menjadi selebriti, diarak keliling kota, dijamu layaknya
raja, padahal ketika berangkat berperang, hanya keluarga yang mengantar, itu
biasa di negeri ini.
Mereka
masih anak-anak, masih ingin bermain bola dengan gaya mereka, jangan ganggu
mereka dengan membandingkan mereka dengan ini dan itu, biarkan mereka bermain
dengan senyum ceria, dan biarkan pelatih Indra Sjafrie memoles anak-anaknya.
Kita?
Cukup jadi penggembira yang berisik yang selalu ada buat mereka.
Selamat
timnas PSSI U-19, kalian membuat bangsa ini bangga!
Catatan :
¹. Istilah yg dipopulerkan komentator Valent Simanjuntak
Komentar
Posting Komentar