solusi buat PILKADA yang sering rusuh
Sebagai orang SULSEL, minggu ini merupakan minggu yang memalukan, lihat bagaimana Pemilihan Kepala Daerah di sepuluh Kabupaten berakhir dengan protes keras, bahkan di dua Kabupaten SOPPENG dan Tana Toraja berakhir ricuh dengan pembakaran, SULSEL jadi makin terkenal dengan karakter kasarnya, tidak Mahasiswa tidak pemimpin nya, dan calon pemimpinnya hobbynya ricuh dan berdebat, ujung-ujungnya kalah lalu buat rusuh, yang timbul justru kesan orang-orang SULSEL tidak dewasa dalam berpolitik. saya malu, malu, malu. BUkan hanya SULSEL yang mengalami nasib ketidakdewasaan politik ini, tapi beberapa (kalau tidak ingin dikatakan sebagian besar) wilayah Indonesia masih mengalami ini, syndrom kebebasan demokrasi, ketika kampanye mereka manampilkan wajah malaikat, berkampanye sedamai mereka bisa agar rakyat respect, menghadirkan “bidadari-bidadari” dalam wujud penyanyi dangdut, menandatangani perjanjian siap menang dan siap kalah. Kemudian hasil quick count keluar dan inilah yang terjadi. Wajah...